Pertanyaan ini cukup sering ditanyakan di grup kita ataupun di forum-forum lain. Pertanyaan serupa adalah tentang parasut untuk pesawat penumpang yang dijawab di artikel lain. Isi jawaban diedit seperlunya untuk mempermudah pembaca mengerti maksudnya.

Berikut jawaban dari anggota grup Facebook ilmuterbang.com , penyebabnya adalah:
1. Stefendy Handoko: salah satunya adalah kursi lontar itu mahal dan jika ada yg menarik tuas untuk melontarkan kursi malahan yg duduk di kursi lontar kebentur plafonnya (langit-langit) pesawat.

2. Indra Boeingdreamlinerseries: untuk pesawat komersil itu tidak hanya ada 1 atau 2 kursi, tapi sampai beratus-ratus. Kalau seandainya kursi pelontar dipakai di pesawat A380 atau B747 yang lowerdeck bagaimana cara melontarkannya ?

3. Indra Kispriyand D: Yang jelas jika ada, apakah si penumpang bisa mengendalikan parasutnya dari ktinggian ribuan feet?

4. Yohanes Sugiarto: Kadang penumpang dikasih harga last minute yang mahal saja sudah pada protes, apa lagi menaikan harga untuk mendapatkan fasilitas kursi lontar. Betul sih kenapa engga, cuma ya tadi, apa dengan fasilitas itu bikin perusahaan jadi untung dan meningkatkan keselamatan penerbangan dengan signifikan? I don't know.. Pasti ada banyak alasan lain.

5. Yosi Hendarsjah: Analoginya begini deh. Kenapa mobil yang dijual di pasaran gak dibuat sekuat mobil dinasnya Presiden Obama yang tahan peluru, tahan bom, masih bisa berlari beberapa puluh kilometer dengan ban yang kempes semua, dll?

6. Risman Bayu Asmoro: Penggunaan kursi pelontar dan parachute membutuhkan latihan berkali2 dan tidak bisa hanya dilakukan/dijelaskan sebelum pesawat terbang.

Kemudian kita juga perlu melihat beragam umur para penumpang yang mulai bayi hingga manula. Kemudian kalau pesawat tempur hanya berawakkan pilot dan copilot, sementara pesawat komersil berisikan penumpang juga, jadi kalaupun pilot dan crew pesawat saja yang diberi fasilitas tersebut, bagaimana dengan para penumpang? Sementara kalau penumpang diberi kursi pelontar dan parachute juga, pertimbangannya ya di awal tadi. Ini hanyalah simple logic dari saya yang masih awam di dunia aviasi. Please CMIIW.

7. Sandi Teruna: Gampang mas, ga semua orang ngerti cara make kursi lontar/parasut, yang ada korbannya malah bertambah karena penumpangnya mati bengong ga bisa ngendaliin parasut sampe mendarat.

8. Yosi Hendarsjah Perlu diingat juga rendahnya tekanan udara di luar kabin saat pesawat pada ketinggian jelajah. Belum lagi suhu di luar kabin pesawat pada ketinggian jelajah yang bisa sampai -50C. Jadi walaupun penumpang berhasil melakukan ejection, apakah mereka bisa bertahan hidup dengan udara yang tipis dan suhu yang sangat rendah?

9. Gerry Soejatman:

   1. Mahal
   2. Berat (balik ke masalah biaya)
   3. Rumit, butuh maintenance rutin (balik ke masalah biaya)
   4. Kalo ada yg rusak terus eject... kemungkinannya:
   4.1. Atap gak ngebuka, si penumpang mati terbentur atap.
   4.2. Atap terbuka, cabin langsung dekompresi dan harus divert.
   4.3. Semua penumpang di eject... pasti penumpangnya ngamuk2 merasa ditipu oleh airline!

Lagi pula, security sudah susah2 mencegah barang berbahaya masuk... sekarang mau pasang kursi lontar? Kan rocket motornya explosive fuel grade!

10. Fadjar Nugroho: lalu kalau ada yang sedang duduk di toilet, tiba-tiba terlontar ke angkasa.. hmm...... apa yang akan terjadi selanjutnya ya..?