Dari judulnya saja kita sudah tahu bahwa ini adalah tentang es, benda yang terbentuk pada suhu di bawah 0º C. Banyak orang mengira penerbangan di negara tropis seperti di Indonesia tidak memerlukan peralatan anti-ice karena suhu rata-rata yang mencapai di atas 30º C.

Jadi bagaimana es dapat mempengaruhi penerbangan?

 
Untuk mudahnya, kondisi icing didefinisikan bisa terjadi pada: suhu di bawah 10º C dan di atas -40º dan terdapat visible moisture (uap air yang terlihat seperti kabut, awan dll). Jadi kalau cuaca berkabut/ hujan/awan dan suhu berada di bawah 10º C maka siap-siaplah untuk menghadapi icing condition.
 

Makin tinggi di atmosfir, makin rendah suhunya. Dengan standard lapse rate penurunan dibulatkan 2ºC /1000 feet, maka jika kita terbang dari Jakarta dengan ketinggian bandar udara kira-kira 30 feet dan suhu 30º C, suhu akan turun ke 10º C pada ketinggian 10000 feet. Perhitungannya sebagai berikut:

Penurunan suhu ke 10º C= 30º C- 10º C= 20º C.
Dengan terbang pada ketinggian 10000 feet maka dengan penurunan suhu 2º C/1000 feet, terjadi penurunan 20º C.
Jika pada waktu take off suhunya 30º C, setelah naik ke 10000 feet suhunya adalah 30º C-20º C= 10º C.

Perhitungan di atas adalah mengikuti standard lapse rate. Dalam keadaan tidak standar mungkin saja misalnya 10º C dicapai pada waktu berada pada ketinggian 15000 feet. 

Maka dengan kondisi di atas, pada waktu mencapai 10000 feet dan terdapat visible moisture, penerbang akan selalu beranggapan ada icing condition yang cukup berbahaya.

Carburetor Icing

Bahaya Kondisi Icing

  1. Bahaya paling utama jika terjadi icing adalah akumulasi es di sayap pesawat yang mengakibatkan bentuk sayap berubah.
  2. Untuk pesawat dengan mesin piston terdapat bahaya lain jika terjadi icing di karburator (Carburetor icing). Es yang terbentuk di karburator akan menghambat aliran udara dan bahan bakar yang akan masuk ke silinder. Sehingga mesin akan berhenti bekerja.
  3. Akumulasi es di propeler (baling-baling)
  4. Akumulasi (blockage) es di pitot systems (sistem untuk mendeteksi kecepatan pesawat)

 

 

Anti ice:

Perangkat anti-ice dipasang di pesawat untuk menghindari terbentuknya es di bagian-bagian yang penting. Jadi anti-ice dipakai sebelum es terbentuk. Beberapa aplikasi anti-ice:
  1. Pada pesawat bermesin piston, biasanya dilengkapi dengan carburetor heat. Udara yang masuk ke karburator dihangatkan untuk menghindari terbentuknya es. Tapi perlu diingat, udara yang lebih hangat akan lebih renggang, sehingga pasokan udara akan berkurang yang mengakibatkan berkurangnya tenaga mesin bahkan sampai 15%.
  2. Pitot heat. Biasanya pitot systems yang terpasang di pesawat dilengkapi dengan electric heater yang bekerja dengan tenaga listrik dari pesawat.
  3. Propeller anti-ice. Biasanya untuk baling-baling pesawat digunakan cairan alkohol yang disemprotkan langsung untuk menghindari terbentuknya es. Ada juga yang dilengkapi dengan anti ice boot yaitu lapisan tambahan untuk melancarkan aliran alkohol dan dilengkapi dengan kawat yang dihangatkan secara elektrik.
  4. Wing anti ice. Secara umum ada 2 jenis wing anti-ice untuk menghangatkan sayap pesawat:
    • Electric heater, yang mempunyai prinsip kerja seperti pitot heat.
    • Bleed air. Anti ice jenis ini memanfaatkan udara panas dari mesin (biasanya mesin turbin) untuk menghangatkan sayap pesawat.
  5. Engine Anti Ice. Untuk mesin turbin (turbofan), bagian depannya (nacelle) sangat rawan untuk terjadi penumpukan es, karena itu bagian depan ini dipanaskan biasanya dengan bleed air dari mesin. 
  6. Glycol based fluid. Dengan anti ice ini, cairan glycol disemprotkan ke bagian yang rawan icing. 

 

De-ice 

Kebalikan dengan anti ice, de-ice digunakan pada waktu es sudah terbentuk di bagian pesawat. Jadi alat ini menghancurkan es yang sudah ada. Contoh pemakaian alat ini adalah:

  1. Deicing boot. Alat ini berupa karet yang dapat dikembangkan untuk memecahkan es yang ada di sayap pesawat. Alat ini biasanya menggunakan tekanan udara (pneumatik) untuk bekerja.
  2. Penggunaan bleed air di anti ice systems juga dapat berfungsi sebagai de-ice equipment.
  3. De-icing fluid. Dengan menggunakan cairan tertentu yang disemprotkan ke permukaan pesawat yang penting, de-icing fluid dapat melelehkan es dan biasanya digabungkan dengan anti-icing yang melapisi di atasnya.

 

Menghindari Icing

Pada suhu 10º C mungkin memang tidak terdapat es yang terlihat dengan mata telanjang. Tapi pada suhu tersebut kemungkinannya tinggi bagi uap air untuk berubah menjadi es di karburator, pitot systems, saluran udara masuk ke mesin dan lainnya.

Suhu 10º C juga mudah terjadi jika terbang di pegunungan yang suhunya cukup rendah. Jadi jika suhu sekitar dekat dengan 10º C dan ada uap air, maka pastikan pesawat anda memiliki anti-ice yang bekerja dengan baik.