Ketika terbang pada altitude yang tinggi, untuk menjaga tekanan yang terdapat di dalam kabin, maka kabin harus  pressurized atau diatur tekanan udaranya. Pada saat pesawat terbang hingga 39000 kaki, maka tekanan udara di luar pesawat sangat kecil sehingga kandungan oksigen juga tipis. Untuk itu agar kita dapat bernafas seperti biasa, maka tekanan udara yang terdapat di dalam pesawat di kendalikan oleh penerbang atau sistem di pesawat dan besarannya diatur pada ketinggian antara 5000-8000 kaki. Mengapa besarannya antara 5000-8000 kaki, karena pada ketinggian di antara ini manusia masih dapat bernafas secara normal.

Lalu bagaimana jika saat mengudara pesawat kehilangan tekanan udara di dalam kabin? Kehilangan tekanan udara di dalam kabin disebut juga dengan Decompression. Terdapat dua macam dekompresi yaitu slow decompression dan rapid decompression. Tiap dekompresi memiliki efek tersendiri baik efek terhadap pesawat maupun efek terhadap anggota kru dan penumpang. Untuk lebih jelas mengenai dekompresi, berikut penjelasannya:

 

 

 

Slow Decompression

Rapid Decompression

Kehilangan tekanan udara secara perlahan di dalam kabin pesawat lebih dari 10 detik yang disebabkan oleh kebocoran yang terdapat pada badan pesawat atau kesalahan pada sistem pengatur tekanan udara di dalam pesawat hingga saat dimana masker oxygen akan keluar secara tiba-tiba.

Kehilangan tekanan udara secara cepat di dalam kabin pesawat kurang dari 10 detik yang dapat disebabkan olah ledakan atau lubang yang besar pada bagian pesawat atau kesalahan pada sistem pengatur tekanan udara di dalam pesawat, dimana masker oxygen akan keluar secara tiba-tiba.

Efek di dalam kabin

Efek fisiologis terhadap manusia

Efek di dalam kabin

Efek fisiologis terhadap manusia

  • Secara umum tidak berdampak terlalu besar hingga masker oxygen keluar secara tiba-tiba

 

  • Penglihatan tidak jelas

  • Sakit kepala atau pusing

  • Sakit pada kuping

  • Salah pengucapan atau poor coordination

  • Sakit di bagian dada

  • Suara ledakan besar akibat lubang besar yang robek

  • Temperatur suhu menurun dengan cepat

  • Kabut, asap di dalam kabin

  • Barang-barang yang beterbangan

 

  • Penglihatan tidak jelas

  • Sakit kepala atau pusing

  • Sakit pada kuping

  • Salah pengucapan atau poor coordination

  • Sakit di bagian dada dikarenakan kesulitan bernafas, umumnya dada berdegup dengan cepat

  • Perut penuh dengan gas

  • Pipi bergetar cepat

  • Hypoxia atau kekurangan oxygen dengan cepat

 

Jika merasakan hal-hal seperti ini maka disarankan untuk memeriksa kondisi kita dengan penumpang lain dan juga kru.

Reaksi apa yang harus dilakukan, segeralah mengenakan masker oxygen, memasang sabuk pengaman, dan bernafas seperti biasa. Bagi orang tua, anda harus mengenakan terlebih dahulu sebelum menggunakan kepada anak anda. Bagi anggota kru yang lain, prosedurnya sama seperti diatas.

 Sedangkan untuk penerbang, mereka akan segera mengenakan masker oxygen yang terdapat di dalam kokpit dan dengan cepat akan melakukan descend hingga pada ketinggian 10000-14000 kaki dalam waktu 2-3 menit hingga pesawat telah berada pada kondisi yang aman untuk bernafas seperti biasa. Ini semua berhubungan dengan Time of Useful Consciousness, TUC.

Mengenai TUC dapat anda baca di artikel yang berjudul Apa artinya Time of Useful Conciousness (TUC).