Kamis, Juli 2010
Jam 5 pagi, kami sudah mulai turun dari ketinggian jelajah, mendekati ke kota tempat kami tinggal di salah satu negara di Timur Tengah. First officer atau sering dikenal dengan sebutan ko pilot, Charlotte, cewe asli Perancis dengan aksennya yang kental itu terlihat cukup lelah karena kami sudah bertugas hampir 8 jam non-stop.
Hari ini suhunya cukup "rendah", 39 °C, karena pada waktu kami berangkat malam sebelumnya, suhu menunjukkan 50.4 °C. Suhu tertinggi dalam 40 tahun terakhir berdasarkan laporan Badan Meteorologi setempat, meskipun salah satu harian melaporkan suhu mencapai 54°C.
Setelah mendarat dan sampai di ruang Flight Operations, saya check out di komputer dan mendapatkan pesan "You have roster changes". "What the h*&^!@..." dalam hati saya memaki. "Astaghfirullah..." beruntung saya masih sadar untuk tidak mengikuti godaan setan untuk marah-marah. Maklum udara sangat panas.
3 hari ini jadwal saya menjadi tidak jelas, harusnya ke London, jadinya standby, eh lalu diubah lagi jadi ke Munich dan sekarang akhirnya harus bertugas ke Johannesburg, Afrika Selatan. 8 jam terbang dari sini.
Seperti biasa, musim liburan musim panas, banyak sekali perubahan jadwal, tambahan jadwal dan lain sebagainya, jadi jadwal tugas kami cukup berantakan. Bukan hanya saya yang bingung, rekan-rekan di bagian penjadwalan awak pesawat dan Pusat Pengendali Operasi yang mengatur perputaran pesawat, pun pasti lebih pusing. Apalagi kalau ada kerusakan di pesawat biarpun kecil bisa mempengaruhi penjadwalan pesawatnya. Maklum, perusahaan airline berbintang lima tempat kami bekerja sangat peka terhadap ketepatan waktu dan kepuasan pelanggan.
Cukup sudah keluh kesah, mata saya kembali ke layar monitor komputer. Jadwal saya berangkat malam ini juga. Berarti siang ini saya harus tidur.
Bangun tidur saya ingat bahwa besok hari Jum'at, harus shalat Jum'at. Jadi saya kumpulkan informasi alamat-alamat masjid di Johannesburg dari internet. Rencananya saya akan tanyakan pada petugas hotel, masjid mana yang terdekat. Setelah shalat Isya, saya mempersiapkan perlengkapan perang. Saya lemparkan 2 kaos T-Shirt dan satu celana jeans ke koper. Ada yang saya lupa: memeriksa suhu di Johannesburg! Dan lupa di sana sedang musim dingin. Summer mood..
Southern Hemisphere
Di Indonesia yang berada di khatulistiwa, bulan April-Oktober adalah musim kering atau musim panas. Begitu pula di bumi bagian utara khatulistiwa yang dikenal dengan Northern Hemisphere, bulan Juni-Juli-Agustus adalah musim panas. Sedangkan akhir tahun adalah musim dingin, bahkan bersalju di banyak tempat.
Di sisi selatan bumi (Southern Hemisphere), cuacanya adalah kebalikan dari bagian utara. Jadi pada sekitar bulan Juni-Juli-Agustus, cuacanya dingin, seperti misalnya di Australia, dan di Afrika Selatan yang menjadi tujuan saya hari ini.
Hal ini kalau tidak salah terjadi karena planet bumi tidak tegak lurus di orbitnya pada posisi relatifnya terhadap matahari. Jadi agak miring seperti menara pisa di Italia. Karena sudut kemiringan ini pada bulan-bulan tertentu, bagian utara bumi membentuk posisi "lebih dekat" ke matahari dan mendapatkan musim panas karena mendapatkan waktu siang yang lebih lama dan cahaya matahari yang lebih banyak. Terakhir saya shalat maghrib di Eropa jam 10 malam, karena matahari baru terbenam jam 10 malam.
Dalam 6 bulan, posisi ini akan berbalik, planet bumi di orbitnya akan mempunyai posisi di mana bagian selatan bumi "lebih dekat" pada matahari.
Tidak hanya suhu yang terbalik antara utara dan selatan bumi. Arah angin pun terbalik. Angin adalah perpindahan udara dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah. Di daerah bertekanan tinggi dan rendah itu angin akan berputar. Di Northern Hemisphere (bumi bagian utara), low pressure system akan berputar ke kiri (cyclonic circulation). Low pressure system ini berhubungan dengan cuaca buruk seperti tornado. Jadi kalau ada angin berputar seperti tornado di Northern Hemisphere, maka putarannya akan ke kiri (kebalikan jarum jam) dan di Southern Hemisphere akan berputar searah jarum jam (anti-cyclonic circulation).
Semua ini dipelajari oleh seorang penerbang di pelajaran Meteorologi. Mata pelajaran penting yang selalu saya usahakan untuk saya senangi.
Bab 11 dari E-book Pilot Handbook of Aeronautical Knowledge yang gambarnya dapat kita lihat di atas menerangkan hal ini. Linknya bisa anda dapatkan di bagian e-book di website ilmuterbang.com ini.
Berikut ini adalah salah satu website yang menerangkan tentang sudut bumi terhadap matahari:
http://daphne.palomar.edu/jthorngren/tutorial.htm
Jum'at pagi
Sampai di Johannesburg, cuaca dingin mulai menyergap. Antara 5 sampai 15 °C. Sebenarnya tidak terlalu dingin dibanding winter di Eropa yang bisa sampai -5°C, tapi maklumlah, sebagai makhluk tropis, saya kurang suka dengan cuaca yang terlalu dingin. Setelah 30 menit perjalanan dengan minibis dari bandar udara ke hotel, saya langsung mencari tahu alamat masjid yang terdekat. Petugas hotel memberi saya selebaran alamat dari organisasi Islam setempat, dan ternyata... Masya Allah....
Masjid yang terdekat ternyata ada di sebuah mall yang hanya berjarak 300an meter dari hotel. Tempat saya biasa mencari makan di food courtnya. Saya sama sekali tidak menyangka ada masjid di sana, padahal saya sudah sering datang ke tempat ini sejak 3 tahun lalu.
Ada nomer telepon yang bisa dihubungi untuk informasi dari selebaran tersebut. Saya hubungi Mr. Khalid yang ada di nomor tersebut, yang kemudian akhirnya saya tahu beliau adalah imam masjid tersebut, dan beliau menanyakan apakah saya punya sarana transportasi untuk datang ke masjid. Saya utarakan bahwa saya tahu tempatnya dan hanya minta informasi letak dari masjid di Mall tersebut.
Keluar dari hotel, cuaca cukup dingin biarpun sinar matahari menyengat ke kulit, untung saya selalu berbekal "sweater" di koper saya, kalau tidak bisa berabe. Saya berdoa semoga tidak ada angin kencang, karena biasanya kalau ada angin, bisa terasa lebih dingin dan saya yakin sweater saya yang cukup tipis ini tidak akan bisa menghangatkan badan saya. Bismillah...
Shalat Jum'at
Alhamdulillah, cuaca sangat cerah, dan saya sampai di Mall yang dimaksud. Sebelum sempat mencari masjidnya, ada seseorang yang terlihat seperti seorang muslim. Saya langsung menyapa " Assalamualaikum.." Beliau menjawab salam saya dan setelah bercakap-cakap sejenak saya mengikuti dia ke masjid. Begitu mudah mencariMu ya Allah...
"Jika hambaKU datang padaKU berjalan, AKU akan datang padanya berlari" kira-kira itu yang saya ingat dari sebuah Hadits Qudsi.
Pukul 12:25, azan dikumandangkan. Khutbah dilakukan dengan bahasa Arab, tapi sebelumnya ada ceramah dalam bahasa Inggris. Jam 1 siang lebih sedikit, shalat Jum'at selesai.
Saya teruskan dengan berdoa. Seperti biasa, sendirian berdoa di negara orang selalu lebih membuat hati terpukul, mendoakan orang-orang yang saya cintai yang ada di belahan bumi lain... ribuan kilometer dari sini.... tak terasa air mata bercucuran..