Banyak orang, termasuk penulis, berdecak kagum pada kepiawaian penerbang Airbus A320 US Air penerbangan 1549 yang berhasil mendaratkan pesawatnya di sungai tanpa satupun korban yang jatuh. Ada pula yang berkata, dia sangat beruntung ada sungai di depannya, padahal ada juga bandara di sekitarnya. Lagi pula semua penerbang komersial sudah dilatih dan terlatih untuk menerbangkan pesawat dalam keadaan darurat. Hampir semua penerbang merasa sudah berlatih dan akan melakukan hal yang sama jika menghadapi masalah yang sama. Benarkah?
Apakah keputusan untuk pergi ke sungai atau ke bandara terdekat yang benar?
Menurut penulis, apapun yang diputuskan pada saat itu adalah berdasar pengalaman, ilmu dan naluri penerbangnya. Dan apapun keputusan seorang penerbang pada keadaan darurat, ada beberapa poin yang bisa diingat untuk membuat keputusan.
Apakah keputusan untuk pergi ke sungai atau ke bandara terdekat yang benar?
Menurut penulis, apapun yang diputuskan pada saat itu adalah berdasar pengalaman, ilmu dan naluri penerbangnya. Dan apapun keputusan seorang penerbang pada keadaan darurat, ada beberapa poin yang bisa diingat untuk membuat keputusan.
F A D D !
Fly
Harus ada yang menerbangkan pesawat. Jangan terpaku dengan mencari apa yang salah. Prioritas adalah mengendalikan pesawat.
Assess
Coba mengerti apa yang terjadi
Decide
Putuskan apa yang harus dilakukan
Do
Kerjakan apa yang sudah diputuskan
Hal di atas adalah tambahan bagi the Golden Rules of Flying, yaitu:
Harus ada yang menerbangkan pesawat. Jangan terpaku dengan mencari apa yang salah. Prioritas adalah mengendalikan pesawat.
Assess
Coba mengerti apa yang terjadi
Decide
Putuskan apa yang harus dilakukan
Do
Kerjakan apa yang sudah diputuskan
Hal di atas adalah tambahan bagi the Golden Rules of Flying, yaitu:
Aviate Navigate Communicate
Berbicara (communicate) adalah hal terakhir setelah mengendalikan pesawat (aviate)
Apapun yang anda terbangkan baik pesawat terbang ataupun helikopter, prinsip-prinsip di atas adalah prinsip yang harus dihargai dan dijalankan, karena manajemen krisis kita hanya akan berjalan lancar jika pesawat sudah terkendali dengan baik.
Hal yang lain adalah best glide speed. Di pesawat jet modern ada yang namanya green dot speed, yang merupakan best glide speed. Green dot speed akan selalu tampil di indikator kecepatan jadi tidak perlu ada yang di ingat oleh penerbang. Bahkan kalau indikator kecepatan juga mati maka biasanya di QRH (Quick Reference Handbook) ada tabel kecepatan atau rule of thumb (aturan cepat) untuk menyesuaikan attitude pesawat.
Bagaimana untuk siswa penerbang dan penerbang pesawat general (General Aviation aircraft)? Anda bisa mencoba terbang dan melakukan hal-hal yang disebutkan di bawah:
1. Slow down dengan idle power
2. cari kecepatan dengan Vertical Speed yang paling kecil
3. lihat attitude pesawat (berapa derajat nose down?)
4. ingat attitude pesawat pada saat itu
Dengan mengingat attitude pesawat dengan best glide speed, maka jika terjadi kerusakan semua mesin, anda bisa mempertahankan ketinggian selama mungkin.
Bagaimana untuk siswa penerbang dan penerbang pesawat general (General Aviation aircraft)? Anda bisa mencoba terbang dan melakukan hal-hal yang disebutkan di bawah:
1. Slow down dengan idle power
2. cari kecepatan dengan Vertical Speed yang paling kecil
3. lihat attitude pesawat (berapa derajat nose down?)
4. ingat attitude pesawat pada saat itu
Dengan mengingat attitude pesawat dengan best glide speed, maka jika terjadi kerusakan semua mesin, anda bisa mempertahankan ketinggian selama mungkin.
Mari kita renungkan lagi emergency procedures untuk pesawat kita...
safe flite! Semoga Allah selalu menjaga kita...